Sifat hakiki seorang manusia adalah
bahwa selain sebagai makhluk individu juga sekaligus sebagai makhluk social. Manusia
sebagai makhluk individu merupakan satu kesatuan antara aspek jasmani (fisik)
dan rohani (psikologis) yang tidak dapat dipisahkan.
Selain sebagai makhluk individu,
manusia juga merupakan makhluk sosial. Tidak ada satu manusia pun yang dapat
hidup tanpa adanya peran dari manusia lainnya. Oleh karena itu selain kebutuhan
akan privasi, manusia juga membutuhkan aktivitas sosial antar sesama. Dalam
konteks ruang pribadi seperti rumah tinggal, ruang tidur, ruang kerja, dan
lain-lain, maka aktualisasi diri tidak begitu sulit karena ruang-ruang tersebut
merupakan ruang privat yang memang diperuntukkan bagi kegiatan yang sifatnya
pribadi. Mereka dengan bebas beraktivitas di dalam ruang tersebut dan
mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk pribadi (individu). Sebagai makhluk
sosial maka manusia memerlukan interaksi dengan manusia lain. Mereka melakukan
aktivitas secara bersama-sama dalam suatu ruang sosial. Interaksi sosial ini
biasanya dilakukan di ruang publik dimana siapa saja bisa mengaksesnya. Pada
kasus ini manusia menampilkan identitas dirinya sebagai makhluk sosial. Namun
selama proses interaksi tersebut, manusia tetap mempertahankan identitas mereka
sebagai makhluk individu.
A. Manusia dan Ruang
Manusia mempersepsikan ruang tidak
berdiri sendiri melainkan juga dengan lingkungannya. Jika dalam suatu ruang ada
manusia lain maka masing-masing mereka akan membuat jarak tertentu yang
besarnya tergantung kualitas hubungan antar orang tersebut.
B. Aspek Perilaku Manusia Sebagai
Makhluk Individu dan Sosial Pada Ruang Terbuka Publik
Pola perilaku manusia dalam suatu
lingkungan adalah hasil dari proses interaksi manusia dengan lingkungannya yang
melibatkan emosional individual dan sosial. Dalam menganalisa terhadap privasi dan
kebutuhan sosialnya tersebut diperlukan pendekatan melalui seting perilaku.
Konsep ini mengacu pada seting perilaku yang terdiri dari 3 komponen,
diantaranya: fisik (desain), sosial (penggunaan), dan budaya.
Ruang pribadi (personal space) dan
teritori (territory) adalah ruang privasi manusia dalam aktualisasi
karakteristik manusia sebagai makhluk individu. Walaupun sama namun bedanya
adalah ruang pribadi merupakan ruang maya yang berada di sekeliling manusia
sedangkan teritori dibentuk sesuai dengan kondisi tertentu. Teritori ini
sendiri dapat diusik oleh individu lain sehingga pertahanan manusia ini
sifatnya tidak masif. Ada 2 (dua) hal yang mempengaruhi teritori di dalam ruang
terbuka publik. Pertama, ekonomi. Kedua, budaya. Kultur yang sama pada satu
ruang publik menjadikan ruang personal bagi setiap individu semakin mengecil.
Hal ini menjadikan ruang teritori semakin tidak dibutuhkan dalam aktivitas
mereka di dalam kelompok yang sama.
Hal demikian menunjukkan bahwa
keprivasian bagi manusia tetap menjadi hal utama bagi mereka dalam memanfaatkan
ruang terbuka publik.
Komentar
Posting Komentar